Menghidupkan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan: Safari MUI Bersama Forkompimka Mlarak, serta MWCNU dan PCM di Desa Candi
Candi, 19 Maret 2025 – Dalam rangka menghidupkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Forkompimka beserta MWCNU dan PCM Mlarak menggelar acara Safari Ramadhan yang diadakan di Masjid Rahmatullah Candi. Tema acara kali ini adalah “Menghidupkan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan”, yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di Masjid Rahmatullah Desa Candi.
Acara dimulai dengan pelaksanaan sholat Isya, Tarawih, dan Witir yang diimami langsung oleh Ketua Umum MUI Mlarak, Dr. Nur Kolis, M.Ag. Suasana penuh kekhusyukan mengisi malam tersebut, di mana jamaah secara bersama-sama menjalankan ibadah dengan penuh rasa syukur di bulan yang penuh berkah, sepuluh hari terakhir bulan suci ini.
Setelah pelaksanaan ibadah, acara dilanjutkan dengan sarasehan yang dibuka oleh Dr. Nur Kolis, selaku Ketua Umum MUI Mlarak. Dalam sambutannya, Dr. Nur Kolis menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam terlaksananya acara ini. “Saya sangat mengapresiasi kebersamaan kita malam ini. Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi kita semua, terutama dalam menghidupkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini,” ungkap Dr. Nur Kolis dengan penuh semangat.
Secara berurutan, sambutan disampaikan oleh berbagai pihak yang turut hadir. Pertama, Takmir Masjid Rahmatullah menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah dan meminta maaf apabila dalam penyambutan terdapat kekurangan. “Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara-saudari sekalian dan memohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan,” ujar perwakilan Takmir.
Kedua, sambutan disampaikan oleh Camat Mlarak, Jose, Joko Setiawan. Beliau memberikan penghormatan yang tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, baik dari pemerintahan, MUI, maupun ormas-ormas yang hadir. “Kami sangat berterima kasih kepada MUI, Forkompimka, dan seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung acara ini. Semoga kita semua dapat terus mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah,” ungkap Camat Jose.
Ketiga, sambutan disampaikan oleh pihak Polsek dan Koramil Mlarak yang memberikan pesan-pesan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Mereka mengingatkan kepada seluruh warga untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif, terutama menjelang Idul Fitri. “Kami juga mengimbau agar warga tidak membuat balon udara atau petasan, karena dapat membahayakan keselamatan dan mengganggu ketenangan umat dalam beribadah,” ujar perwakilan Polsek dan Koramil.
Setelah sambutan-sambutan tersebut, acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah oleh Kyai Tajul Mujahidin, Kepala KUA Mlarak. Dalam ceramahnya, Kyai Tajul mengingatkan pentingnya memanfaatkan 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terutama dalam mencari malam Lailatul Qadar. “Selain sibuk dengan persiapan Lebaran, mari kita manfaatkan 10 malam terakhir untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan pada malam tersebut segala permohonan umat akan dikabulkan oleh Allah SWT,” kata Kyai Tajul dengan penuh khidmat.
Lailatul Qadar sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam ajaran Islam, adalah malam yang penuh keberkahan dan kemuliaan. Pada malam ini, Allah SWT memberikan kesempatan kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan pahala yang dilipatgandakan lebih dari seribu bulan. Di malam tersebut hingga waktu fajar, semua permohonan manusia akan dibawa oleh Malaikan menghadap Allah dan Allah mengabulkan segala permohonan tersebut.
Kegiatan Safari Ramadhan ini juga diakhiri dengan pemberian bingkisan berupa uang dan paket beras dari Baznas sebanyak 10 paket. Bingkisan ini diterima dengan suka cita oleh para mustahiq (penerima bantuan) dari jamaah setempat, sebagai bentuk kepedulian sosial dan keberkahan di bulan suci Ramadhan.
Sebagai penutup, Dr. Nur Kolis kembali menekankan pentingnya menjalin tali ukhuwah Islamiyah di antara umat. “Mari kita terus menjaga tali persaudaraan dan memantapkan ibadah kita di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini. Sebagaimana dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, beliau mengencangkan ikat pinggang dan lebih fokus beribadah, terutama di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,” kata Dr. Nur Kolis menutup acara dengan penuh harapan agar seluruh jamaah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga kegiatan ini menjadi momen yang penuh berkah dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam, terutama dalam memperbaiki kualitas ibadah kita di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini.
Post a Comment